Glider Content

Senin, 06 September 2010

Tips Menghemat BBM

Jumat, 03 September 2010

Rabu, 01 September 2010


Tips Berkendara Saat Mudik

Mudik sudah menjadi kebiasaan masyarakat Indonesia apabila memperingati hari Raya Idul fitri, apakah anda sudah mempersiapkan hal-hal yang dibutuhkan saat mudik nanti.

Lebaran sebentar lagi. Bagi sebagian masyarakat Indonesia, tak lengkap rasanya bila merayakan Lebaran tanpa kampung halaman. Karena itu, mudik telah menjadi “menu” wajib Lebaran.

Bagi Anda yang akan mudik menggunakan mobil sendiri, alangkah baiknya bila mempersiapkannya sedini mungkin. Apalagi jika akan membawa keluarga.

Berikut tips-tips untuk mencegah terjadinya hambatan berkendara selama mudik:

Pertama, siapkan kendaraan Anda dengan baik. Periksa tekanan ban, minyak pelumas (oli), ban serep, dan hal-hal teknis lain yang mungkin bisa bermasalah di tengah jalan. Bila perlu, bawa ke bengkel untuk diservice dan diganti oli terlebih dulu.

Kedua, jangan lupa membawa perlengkapan tambahan seperti senter dan lampu darurat. Supaya lebih aman, ada baiknya Anda melihat prakiraan cuaca sebelum berangkat. Bila diperkirakan hujan, siapkan payung, dan bila perlu, Anda bisa membawa selimut.

Ketiga, telepon genggam. Benda mungil ini bisa menolong Anda di saat-saat kritis. Pastikan Anda menggunakan provider yang sinyalnya kuat, baik di daerah perkotaan maupun tempat terpencil. Selalu pastikan baterei HP Anda selalu terisi.

Telepon genggam juga bisa berfungsi sebagai hiburan saat Anda jenuh dengan bermain game sebentar. Anda juga bisa membuka website-website berita seputar rute yang dituju, atau berita yang lain.

Keempat, bawa kotak P3K. Kotak Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan ini penting Anda bawa di dalam mobil. Isi dengan obat-obatan ringan seperti obat luka, perban, dan minyak kayu putih. Apalagi bila ada si kecil turut bersama Anda, isi juga obat keperluan dia.

Kelima, ambil waktu istirahat secara teratur. Tubuh kita mempunyai batas kekuatan dalam menyetir. Apalagi dalam keadaan macet, istirahatkan agar kembali segar. Anda bisa melakukan setiap dua jam sekali. Menepi dan beristirahat lah sebentar. Atau kalau ada kerabat yang bisa menyetir, bisa Anda minta gantian.

Keenam, bawalah mainan favorit si kecil. Bila Anda membawa si kecil, bawalah mainan kesukaan dia. Dengan begitu, konsentrasi Anda tak akan teralih dengan tingkah laku si kecil yang rewel. Tapi pastikan pula mainan itu tak menimbulkan suara terlalu gaduh, karena bisa-bisa Anda kesal dibuatnya.

Terakhir, selalu gunakan sabuk pengaman. Selamat mempersiapkan mudik Lebaran.

Test Kompresi Mesin

Test Kompresi Mesin… apaan sih?


Mesin mobil dan motor yang umum seperti mesin 4tak dan 2tak (4strokes & 2strokes engine) juga mesin diesel memerlukan tekanan kompresi yang cukup di ruang bakar untuk dapat bekerja sempurna, membakar bahan bakar (bensin/solar) dan udara untuk dijadikan tenaga.
Tekanan yang rendah membuat campuran bahan bakar dan udara tidak dapat terbakar atau sering disebut Misfire, sehingga mesin kehilangan tenaga.

.

GEJALA MASALAH MESIN

Mesin ‘Pincang’:
Istilah yang sering dipakai ketika mengalami mesin bergetar kasar / berguncang, yang diakibatkan satu atau lebih silinder ruang bakar bermasalah. Bisa disebabkan oleh busi yang bermasalah, injektor mati / mampet, tekanan kompresi yang lemah pada salah satu atau lebih silinder ruang bakar.

Asap Putih:
Saat mesin digunakan, terus-menerus keluar asap putih dari knalpot, biasanya menunjukkan adanya oli mesin yang terbakar. Bisa disebabkan oleh Ring Piston yang aus atau Seal Klep yang aus, sehingga oli masuk ke ruang bakar dan menimbulkan asap putih di knalpot. Biasanya oli mesin menjadi cepat berkurang.

Mengatasi Trouble Pada Mesin II

Apa yang perlu diperiksa?

Sistem Injeksi (Fuel Injection):

Fuel Injector:

  • umumnya memiliki resistansi 10-30 ohm, jika kurang atau lebih = injector bermasalah.
  • bersihkan injector dengan Injector Cleaner atau dengan mesin Ultrasonic Injector Cleaner, hingga kualitas semprotan untuk semua injector sama.
  • Fuel Pump (pompa bensin):

  • periksa tekanan bensin yang dihasilkan Fuelpump dengan alat Fuel Pressure Gauge, umumnya berkisar sekitar 3 BAR.
  • periksa kondisi saringan/filter kecil yang ada di dalam tangki (umumnya menempel pada fuelpump).
  • periksa kondisi relay dan sikring Fuel Pump.
  • periksa kondisi pelistrikan (kabel dan socket) Fuel Pump.
  • Filter Bensin:

  • Bersihkan filter bensin atau ganti baru.
  • Pastikan klem selang bensin terpasang dengan baik.
  • Fuel Pressure Regulator:

  • Pastikan kondisi selang vacuum terpasang dengan baik dan tidak bocor.
  • Pastikan tidak ada kebocoran bensin pada Fuel Pressure Regulator

  • Sistem Pengapian

    Busi:

  • Gunakan tipe busi yang tepat sesuai anjuran buku manual.
  • Atur celah (gap) busi dengan tepat sesuai anjuran buku manual.
  • Kabel Busi:

  • Periksa nilai resistansi masing-masing kabel busi, nilai resistansi harus mendekati satu sama lain (semakin panjang kabel busi, semakin besar nilai resistansinya)
  • Periksa kabel busi dari sobek dan retak, yang menyebabkan kebocoran listrik.
  • Ignition Coil:

  • Periksa kondisi fisiknya, jangan sampai ada yang retak atau pecah
  • Periksa resistansi antara terminal primer dan sekunder. Umumnya resistansi antar terminal primer ( + dan – ) berkisar antara 0.5ohm – 6 ohm. Sedangkan resistansi antara terminal + dan – terhadap terminal sekunder (output coil) adalah berkisar antara 4kOhm – 25kOhm.
  • Distributor Cap / Rotor:

  • Periksa kondisi dari retak dan pecah.
  • Periksa kondisi terminal rotor dari aus/rusak.
  • Periksa kondisi dan gap platina / trigger CDI
  • Sensor-Sensor Pengapian:

  • Periksa kondisi Crankshaft Sensor (TD Sensor)
  • Periksa kondisi Cam Position Sensor
  • Periksa kondisi Cylinder Position Ignition Sensor (biasanya menempel pada kabel busi)
  • Periksa Power Transistor yang terhubung ke Coil.

  • Saluran Udara

    Filter Udara:

  • Pastikan kondisi filter udara dalam keadaan bersih
  • Pastikan box filter udara terpasang dengan baik
  • Selang Intake / Intake /throttle body Hose:

  • Pastikan tidak ada kebocoran pada intake / throttle body hose.
  • Pastikan hose terpasang dengan baik dan rapat.
  • Intake Sensor:

  • Periksa kondisi Air Flow / MAF sensor
  • Periksa kondisi Intake Air Temperature Sensor
  • Selang Vacuum:

  • Periksa seluruh selang vacuum dari kebocoran atau terjepit.
  • Mengatasi Trouble Pada Mesin

    Alokasi Masalah Mesin..

    Pada mobil bermesin injeksi (EFI) umumnya menyertakan indikator Check Engine pada panel dashboard. Jika lampu indikator tersebut tetap menyala sekalipun mesin sudah hidup, menandakan adanya masalah pada mesin atau sistem pendukung lainnya.

    Masalah pada mesin dapat beragam, namun kita dapat mengalokasikan apa saja yang mungkin menjadi penyebab masalah tersebut, sehingga dapat kita perbaiki dengan tepat dan cepat.

    Bengkel Resmi dan Non-Resmi pun bisa salah dalam mendiagnosa masalah pada mesin kita, hal ini membuat besarnya biaya yang dikeluarkan akibat dari pergantian komponen yang tidak tepat, bahkan terkesan tebak-tebakan saja.

    Semoga artikel ini dapat membantu.

    Bunyi tik-tik-tik dari mesin:

  • Setelan klep (valve) yang tidak tepat (terlalu renggang)
  • Hydraulic Valve Adjuster bermasalah
  • Lobes pada CamShaft sudah ada yang rusak
  • Rocker Arm bermasalah
  • Pemakaian oli yang tidak tepat / tidak cocok
  • Lampu OIL Pressure menyala saat mesin hidup:

  • Jumlah oli pada mesin kurang, atau oli tidak cocok.
  • Sensor tekanan oli bermasalah
  • Pompa oli bermasalah
  • Panas yang berlebihan di dalam mesin
  • Katup Oil Pressure Relief rusak
  • Filter Oli bermasalah
  • Saringan oli pada ruang karter kotor/mampet.


  • Mesin tidak dapat berputar ketika dicoba dihidupkan:

  • Terminal Accu kendur atau korosi
  • Tegangan Accu kurang atau accu rusak/mati
  • Jalur kelistrikan untuk Starter terputus
  • Kunci Kontak bermasalah
  • Motor starter bermasalah
  • Gigi motor starter atau FlyWheel ada yang patah
  • Saluran Ground/Negatif Accu ke Mesin terganggu/lepas.
  • Terdengar suara mendesis pada mesin:

  • Kebocoran pada inlet manifold atau gasket throttle body
  • Kebocoran pada gasket Exhaust Manifold
  • Kebocoran selang vacuum
  • Kebocoran pada gasket Cylinder Head (robek/terbakar/patah)
  • [ www.saft7.com - automotive tips and sharing ]

    Mesin dapat berputar, tapi tidak mau hidup:

  • Bensin habis/kosong
  • Accu soak (mesin berputar sangat pelan)
  • Kabel Accu kendur/korosi
  • Komponen pengapian bermasalah
  • Jalur kelistrikan untuk pengapian terganggu/lepas/rusak
  • Busi rusak atau gap busi tidak tepat
  • Choke bermasalah
  • Sistem penyaluran bahan bakar (Fuel Injection) bermasalah
  • Masalah mekanik (sensor kruk as rusak, timing belt putus, dll)
  • Mesin susah dihidupkan saat masih dingin:

  • Accu kosong/tegangan kurang
  • Terminal Accu kendur / korosi
  • Busi rusak, setelah gap tidak tepat
  • Choke bermasalah
  • Sistem Injeksi (fuel injection) bermasalah
  • Permasalahan pada pengapian
  • Kompresi silinder rendah
  • Fuel Pressure Regulator bermasalah
  • .

    Mesin susah dinyalakan saat mesin panas:

  • Filter udara kotor/mampet
  • Choke bermasalah
  • Permasalahan sistem injeksi (fuel injection)
  • Kompresi silinder rendah.
  • Motor starter berisik / kasar saat distarter:

  • Gigi pinion starter/ flywheel patah.
  • Baut dudukan motor starter lepas atau hilang.
  • Komponen di dalam motor starter rusak/aus.
  • Mesin tersendat/tertahan saat akselerasi

  • Busi rusak/setelah gap tidak tepat
  • Kebocoran Vacuum di karburator, throttle body, intake manifold atau selang-selang vacuum lainnya.
  • Karburator bermasalah
  • Sistem injeksi (fuel injection) bermasalah
  • [ www.saft7.com - automotive tips and sharing ]

    Mesin berguncang (stall):

  • Kebocoran Vacuum di karburator, throttle body, intake manifold atau selang-selang vacuum lainnya.
  • Filter bensin mampet
  • Fuel Pump bermasalah, supply dan tekanan bensin rendah
  • Ventilasi tangki bensin tersumbat atau pipa/saluran bensin tersumbat/terjepit
  • Karburator bermasalah
  • Sistem Injeksi (fuel injection) bermasalah.
  • Mesin kehilangan tenaga:

  • Pemasangan timing belt yang tidak tepat
  • Filter bensin tersumbat/mampet
  • Fuel Pump bermasalah, supply dan tekanan bensin rendah
  • Salah satu atau beberapa silinder kompresinya rendah
  • Busi rusak/ gap busi tidak tepat
  • Kebocoran vacuum pada karburator, throttle body, inlet manifold dan selang-selang vacuum lainnya.
  • Karburator bermasalah
  • Sistem Injeksi (fuel injection) bermasalah
  • Rem mengunci
  • Kopling slip (habis)
  • Mesin Backfire (nembak-nembak):

  • Pemasangan Timing Belt tidak tepat
  • Kebocoran vacuum pada karburator, throttle body, inlet manifold dan selang-selang vacuum lainnya.
  • Karburator bermasalah
  • Sistem Injeksi (fuel injection) bermasalah.
  • Sistem Pengapian bermasalah (kabel busi terbalik urutannya)
  • Mesin mau hidup, tapi kemudian mati lagi:

  • Ada permasalahan pelistrikan pada rangkaian pengapian.
  • Kebocoran vacuum pada karburator, throttle body, inlet manifold dan selang-selang vacuum lainnya.
  • Karburator bermasalah
  • Sistem Injeksi (fuel injection) bermasalah.
  • Idle/Langsam tidak rata:

  • Penyetelan idle speed yang tidak tepat.
  • Filter udara kotor
  • Kebocoran vacuum pada karburator, throttle body, inlet manifold dan selang-selang vacuum lainnya.
  • Busi rusak/ gap busi tidak tepat
  • Salah satu atau beberapa silinder kompresinya rendah
  • Lobes pada CamShaft sudah ada yang rusak
  • Pemasangan Timing Belt tidak tepat
  • Karburator bermasalah
  • Sistem Injeksi (fuel injection) bermasalah.
  • [ www.saft7.com - automotive tips and sharing ]

    Mesin mengalami misfire saat idle/langsam:

  • Busi rusak/ gap busi tidak tepat
  • Kabel busi bermasalah
  • Kebocoran vacuum pada karburator, throttle body, inlet manifold dan selang-selang vacuum lainnya.
  • Karburator bermasalah
  • Sistem Injeksi (fuel injection) bermasalah.
  • Distributor Cap retak atau aus
  • Salah satu atau beberapa silinder kompresinya rendah
  • Kabel ground tidak baik/terputus
  • Kebocoran selang ventilasi mesin (crankcase ventilation hose)
  • Mesin mengalami misfire sepanjang perjalanan:

  • Filter bensin mampet/kotor
  • Fuel Pump bermasalah, supply dan tekanan bensin rendah
  • Ventilasi tangki bensin tersumbat atau pipa/saluran bensin tersumbat/terjepit
  • Busi rusak/ gap busi tidak tepat
  • Distributor Cap retak atau aus
  • Kabel busi bermasalah
  • Salah satu atau beberapa silinder kompresinya rendah
  • Ignition Coil bermasalah
  • Karburator bermasalah
  • Sistem Injeksi (fuel injection) bermasalah.
  • Mesin tetap hidup sekalipun kunci kontak sudah dimatikan:

  • Terlalu banyak tumpukan karbon pada ruang bakar (silinder)
  • Mesin terlalu lama dijalankan pada suhu yang tinggi.
  • Solenoid Karburator bermasalah
  • Kunci kontak bermasalah
  • Mesin ngelitik saat akselerasi / menanjak:

  • Timing pengapian tidak tepat
  • Masalah pada sistem pengapian
  • Busi rusak/ gap busi tidak tepat
  • Salah pakai jenis bensin (oktan terlalu rendah)
  • Terlalu banyak tumpukan karbon pada ruang bakar (silinder)
  • Kebocoran vacuum pada karburator, throttle body, inlet manifold dan selang-selang vacuum lainnya.
  • Karburator bermasalah
  • Sistem Injeksi (fuel injection) bermasalah.
  • pedoman mengemudi aman dan efisien

    Pedoman Mengemudi Aman dan Efisien
    1. Pengecekan Bagian Luar Mobil
    2. Sebelum menggunakan mobil cek kondisi sekeliling bodi, pastikan semua dalam kondisi baik dan layak jalan.

      Pengecekan Ban Kembang ban
      Cek tekanan angin dan kondisi ban mobil (termasuk ban cadangan) minimal seminggu sekali sebelum mobil digunakan. Periksa tekanan angin dengan menggunakan Tire Presure Gauge, dan pastikan tekanan sesuai dengan standar.

      Untuk memeriksa ketebalan ban, gunakan Trade Wear Indicator, yaitu berupa tanda segitiga pada dinding ban dan tonjolan pada telapak ban.

      Jika kembangan ban sudah rata dengan tonjolan tersebut, maka gantilah segera ban Anda.

      Pengecekan Mesin
      Lakukan pengecekan ruang mesin minimal seminggu sekali pada bagian oli mesin, oli rem, air radiator dan air aki. Pastikan ketinggian oli ataupun air berada di bawah garis maksimal. Selanjutnya cek juga karet-karet selang dan tali kipas. Pastikan semua masih lentur dan tidak ada retakan.

    3. Pengecekan Dalam Mobil
    4. Saat memasuki kabin mobil hal penting yang perlu di cek adalah kondisi karet pedal kopling, rem dan gas. Semuanya harus terpasang dengan baik dan tidak tipis.

      Lalu, cek juga rem tangan mobil, terutama tuas dan penguncinya. Semuanya harus dalam kondisi dan berfungsi dengan baik.

    5. Posisi Duduk
    6. Ada 3 hal penting yang akan kita dapatkan apabila posisi duduk kita sudah tepat, yaitu:

      1. Komunikasi
        Mudah berkomunikasi dengan pengendara lain dan memantau situasi di luar mobil.
      2. Kenyamanan
        Tidak mudah lelah dan selalu sigap meski mengemudi jarak jauh.
      3. Kontrol
        Sabuk PengamanMudah merasakan gejala awal ketika mobil mulai kehilangan keseimbangan. Sehingga bisa segera mengantisipasinya.

      Untuk mendapatkan posisi duduk yang tepat ikuti prosedur dalam hal:

      Sabuk Pengaman
      Gunakan selalu Sabuk Pengaman sebagai perlengkapan pelindung keselamatan utama. Pastikan terdengar suara KLIK!, saat memasangnya.

      Penggunaan sabuk pengaman yang tepat, harus melewati tulang bahu dan pinggul. Gunakan pengatur ketinggian sabuk pengaman agar memudahkan mendapatkan posisi duduk yang tepat.

      Jarak Kursi
      Atur jarak kursi sehingga kamu mudah mengoperasikan pedal gas, rem dan kopling.

      Sandaran Kursi
      Posisi sandaran kursi harus nyaman, tidak terlalu tegak namun tidak terlalu landai.Jarak ke kemudi

      Jarak Tubuh & Kemudi
      Jarak ideal tubuh dengan kemudi yaitu sekitar 25cm. Cara mengukurnya, letakkan kedua pergelangan tangan Anda pada jam 12. Kemudian atur sandaran kursi.

      Posisi Penahan Kepala
      Tempatkan sandaran kepala sejajar dengan tinggi kepala.

      Ketinggian Kemudi
      Sesuaikan ketinggian kemudi sampai merasa nyaman untuk mengemudi.

      Setelah duduk dengan nyaman, lakukan pengecekan berikut ini:Indikator Dashboard

      Pengecekan Instrumen Dashboard
      Cek semua indikator di dashboard ketika kunci dalam posisi ON. Untuk kendaraan yang dilengkapi dengan ABS dan SRS Airbag, pastikan saat menyalakan mobil indikator tersebut mati.

      Pengaturan Kaca Spion
      Atur semua posisi kaca spion supaya memudahkan memantau situasi di luar mobil.

      Pengecekan Lampu-lampu
      Pastikan semua lampu-lampu berfungsi dengan baik.

    7. Olah KemudiOlah Kemudi
    8. Posisi dasar tangan yang paling tepat saat mengemudi yaitu tangan kiri di posisi jam 9 dan tangan kanan di posisi jam 3. Posisi ibu jari harus tegak di atas setir dan tidak masuk ke lingkaran setir.

      Hindari kebiasaan mengemudi dengan satu tangan, telapak tangan dan mengemudi dengan jari yang masuk ke lingkar setir. Selain mudah kehilangan kendali saat mengemudikan mobil, Anda juga terancam bahaya cedera bahkan kematian.

      Ada 2 Teknik olah kemudi yang tepat yaitu sebagai berikut:

      1. Tarik-Dorong Setir
      2. Merupakan teknik olah kemudi yang paling dasar dan aman digunakan di berbagai situasi, baik mengemudi pada kecepatan rendah ataupun tinggi.
      3. Silang
      4. Teknik ini dapat digunakan saat kecepatan rendah tapi membutuhkan radius putar yang cukup luas, seperti saat parkir atau berbalik arah.
    9. Teknik Pengereman
    10. Salah satu fitur yang berkaitan dengan teknik pengereman adalah Anti Lock Brake System (ABS), Electronic Force Brake Distribution (EBD) dan Brake Assist (BA).

      ABS berfungsi agar ban tidak terkunci saat terjadi pengereman.
      Caranya injak sekuat tenaga pedal rem sambil arahkan mobil ke tempat yang lebih aman.

      EBD berfungsi mendistribusikan daya pengereman ke setiap roda sesuai beban kendaraan. Mekanisme ini bekerja bersama ABS dan sangat bermanfaat ketika mengerem pada jalan menikung.

      Sementara itu, BA berguna untuk menambah daya pengereman saat mengerem mendadak. Mekanisme ini bekerja berdasarkan kecepatan menginjak pedal rem pada kondisi darurat. Sehingga dengan sedikit injakan tapi cepat, mobil dapat berhenti dengan cepat.

    11. Scanning
    12. Ketika sedang mengendarai mobil, perlu memperhatikan semua pengguna jalan atau kondisi jalan sekitar, misalnya motor, mobil, rambu-rambu, pejalan kaki ataupun objek-objek penting lainnya yang dapat mempengaruhi kesigapan saat mengemudi.Blind Spot

    13. Blind Spot
    14. Blind Spot adalah area yang tidak terlihat secara langsung oleh kaca spion tengah, kanan ataupun kiri. Dengan keterbatasan ini, perlu membiasakan diri untuk melakukan Shoulder Check yaitu dengan menoleh sesaat ke kiri atau kanan sesuai arah belok Anda.

    15. Safe Following Distance
    16. Ketika sedang mengendarai mobil, jaga jarak aman ideal mobil dengan mobil di depan yaitu sekitar 3 detik. Caranya:

      Temukan patokan yang cukup besar dan tidak bergerak di sepanjang jalan.
      Kemudian saat mobil lain di depan melintasi patokan tersebut, hitung dengan angka ‘1000 dan 1, 1000 dan 2, 1000 dan 3’.
      Pastikan mobil melewati patokan yang sama pada akhir hitungan. Jika sudah tepat, maka Anda telah memenuhi jarak aman ideal.

    17. Safe Stopping Distance
    18. Saat menghentikan mobil, pastikan jarak mobil cukup memadai sehingga bisa melihat kedua ban belakang mobil yang berada di depan. Hal ini agar memudahkan saat terjadi kondisi yang memaksa Anda harus keluar dari antrian kendaraan.Parkir

    19. Parkir
    20. Untuk memudahkan saat parkir, perlu memahami dan menggunakan patokan-patokan yang ada pada mobil. Seperti terlihat pada gambar berikut:

    Tips Efisiensi Bahan Bakar Saat Mengemudi:

    • Pastikan kondisi mesin selalu prima.
    • Jaga putaran mesin tetap rendah.
    • Hindari akselerasi dan pengereman berlebihan.
    • Gunakan pengereman dengan mesin.
    • Tekanan udara ban selalu normal.
    • Gunakan SPBU yang kredibel dan akurat.
    • Matikan AC jika tidak diperlukan.

    TIPS BERKENDARA














    Teknik Pengereman

    Pengereman merupakan tindakan pencegahan terhadap benturan. Lakukan dengan cara yang benar. Ada beberapa teknik pengereman yang dikenal, yaitu Normal Braking (ease and squeeze), Threshold dan Pulse.

    Bila kendaraan sudah dilengkapi ABS, Anda tinggal tekan pedal rem sekeras mungkin tanpa takut ban mengunci, mobilpun masih bisa dikendalikan.

    Bila tak dilengkapi ABS, lakukan teknik Threshold, dimana Anda menginjak pedal sekeras mungkin tapi jangan sampai roda mengunci. Jika ban mengunci, kurangi injakan rem. Ingat, selalu jaga kekuatan injakan di titik kritis.

    Dengan teknik Pulse, buatlah pulsa injakan rem dengan cara menendang keras pedal berulang kali sampai mobil berhenti. Semakin cepat dan kuat tendangan, makin cepat pula kendaraan berhenti. Cara ini efektif di jalan yang licin.

    Perlu diperhatikan pula kondisi jalan saat melakukan pengereman. Jalan licin, jalan tanah atau jalan rusak, maupun jalan dengan polisi tidur membutuhkan teknik dan kemampuan pengereman yang sesuai.

    Satu hal lagi, pengereman akan optimal bila Anda tidak panik!

    Menembus Banjir

    Banjir bukan halangan di jalan jika Anda bisa mengantisipasinya dengan tepat.

    1. Pastikan Anda hapal dengan rute jalan.
    2. Cermati genangan air. Bila setinggi setengah ban, keadaan masih normal.
    3. Lewati genangan secara perlahan.
    4. Jaga kecepatan secara konstan karena bisa membantu menciptakan gelombang haluan di sisi mobil sehingga ruang mesin aman, jangan menginjak pedal kopling (setengah kopling, pakai gigi rendah gigi 1) dengan rpm sekitar 1.500 atau 2.000 dan usahakan tidak berhenti ditengah-tengah.
    5. Hindari percikan air membasahi mesin dengan cara mematikan AC saat menerjang banjir.
    6. Bila sudah melewati genangan, jalan perlahan dan injak pedal rem setengah untuk mengeringkan kampas rem yang basah. Bila dibiarkan basah bisa berakibat rem blong.
    Situasi Darurat

    Siapapun tak bisa mengelak dari situasi darurat yang selalu datang tak terduga selama perjalanan. Berikut tips yang bisa Anda terapkan bergantung situasinya.

    1. Understar (moncong mobil tak mau belok di tikungan)
      Jangan banting stir. Kurangi putaran roda kemudi secara bertahap. Lalu kurangi tekanan pedal gas secara halus untuk mengembalikan titik berat kembali ke bagian depan mobil.
    2. Oversteer (bagian belakang terlempar menjauhi mulut tikungan)
      Hindari akselerasi atau deselerasi secara mendadak. Lakukan counter steer, lalu akselerasi secara halus dan bertahap.
    3. Rem blong
      Segera pompa pedal rem. Pindahkan perseneling ke gigi lebih rendah. Bila sistem rem gagal, gunakan rem tangan dengan tetap menahan tombol pengunci. Lalu pinggirkan ke tempat yang aman untuk berhenti.
    4. Pecah ban
      Kendalikan stir dengan pasti. Pindah perseneling ke gigi lebih rendah secara halus dan bertahap. Jangan injak rem. Saat mobil dapat dikendalikan, injak rem secara bertahap sampai berhenti total.
    5. Mesin mendadak mati
      Pinggirkan kendaraan ke tempat aman. Beri sinyal dan nyalakan lampu emergensi (hazard). Pasang segitiga pengaman, lalu panggil bantuan.
    6. Kebakaran di mobil
      Segera tepikan kendaraan di tempat aman, lalu keluar menjauh dari mobil. Bila api terlalu besar, jangan nekat memadamkan sendiri dengan air karena kurang efektif untuk kebakaran dari bahan bakar dan oli. Segera panggil bantuan.

    Sample Text

    Diberdayakan oleh Blogger.